Tak ada lagi raja siang
Tak perlu kau merasa silau
Bukan panas terik yang akan kuberikan
Hanya segenggam kegelapan di tengah kesunyian
Tak kan kau dengar nyanyian burung-burung
Hanya ada lolongan srigala yang lapar
Atau mungkin paduan suara beberapa ekor katak
Membius serangga-serangga kecil tak berdaya
Akulah malam
Gelap gulita, hitam tak berpendar
Kutaburkan sejuta bintang menghiasi wajahku
Biarkanlah para bintang menunjukkan sinarnya
Yang selalu tertutup oleh sang mentari pagi
Dan bulan pun turut meramaikanku
Kubiarkan udara dingin berlari-lari
Mengejar khayalanmu yang kosong, tak bertepi
Nyalakanlah api persahabatan
Maka senantiasa akan menghangatkan, tak hanya tubuh namun jiwa
Bakarlah semua keangkuhanmu
Karena sesungguhnya kau berhutang pada Prometheus
Yang tak gentar melawan kekuasaan sang Jupiter
Jangan kau sia-siakan aku, karena waktuku tak panjang
Rebahkanlah ragamu, selimuti kesunyianmu
Ijinkanlah mimpi, damai menjemputmu
Dengan iringan melodi pembuka memori
Akan menuntunmu mengisi kembali nadi-nadi
Bersiap, yakin, penuh percaya diri
Saat ayam jantan mengusir keberadaanku
Dan mentari akan menyapamu
Seiring perjalananku menuju singgasana hitamku
Karena akulah kegelapan
Akulah malam